Senin, 14 Desember 2009

Kenapa harus jadi orang luar biasa? (just another raina’s silly thought)


Kenapa harus ada orang seperti Mari* Teg*h, Adr*e W*ngso (terpaksa disensor,saya takut orang yg dimaksud akan marah…eh,tapi gak juga ding,mereka kan orang2 yg superb dan luarr biasa..jadi gak mungkin marah ;-P ), dan motivator-motivator lainnya di dunia ini?

Apa bener apa yg mereka katakan,bahwa setiap orang harus jadi luar biasa?superb?mengembangkan setiap potensinya?mempunyai daya saing tinggi (biar gak kalah dalam persaingan global)?bersikap ramah pada setiap orang demi networking yg bagus?tabah menghadapi cobaan?bersikap rendah hati?

Apa salahnya menjadi orang yang biasa?santai?menikmati hidup?trimo ing pandum?bersikap nyebelin kalo ada yg bikin kita sebel duluan?hanya memilih teman-teman yg benar-benar cocok dgn kita?nangis kalo ada cobaan?membanggakan prestasi kita?

Apa salahnya sih jadi orang yang tidak luar biasa?

Hmmmm…let’s see the reasons why we don’t have to be extraordinary person.

 

Apa salah kalo kita kepingin santai saja dalam menjalani hidup?

-hidup kan Cuma sekali,jadi kenapa tidak dinikmati- (menurut saya)

 

Apa salah kalo kita tidak menyukai persaingan dan lebih memilih mengalah saja?

-competitions nowadays are sooo dirty and suck, so why should I join one of those?- (lagi2 menurut saya)

 

Apa salah kalo kita pilih-pilih teman,dan sebagai akibatnya jumlah teman kita tidak sebanyak orang2 lain?

-kalo kita memaksakan diri berteman dengan orang yang tidak cocok dgn kita, apa jadinya?Cuma bikin bete kan?dan ujung dari kebetean tersebut akan membuat kita stress sendiri- (my ngawur thought)

 

Apa salah kalo kita menangis jika dihadapkan pada cobaan yg berat?

-I think breakdown and cry is one of the best  way to shake our  problems off- (ayo,siapa yg setuju)

 

Apa salah kalo kita berbangga hati dengan apa yang telah kita capai?

-we’ve dripped a lot of sweat to reach our goals, there’s nothing wrong about  a little pride show-offs and celebration-

 

Kira-kira begitulah yang saya pikirkan tentang hidup dan motivasi untuk melakukan sesuatu dlm hidup. Kalo ada yang ndak berkenan ya jangan marah….okeH?okeh?

-Oqelah kalo begito’ ! (dengan aksen warteg boys)

 

Salam superb(ubur)!

 

Xixixi,

Raina

 

 

Selasa, 15 September 2009

love song for no one

Everyone knows that i'm not so good with words
neither did with rhythm and chords
so forgive me if i can't write you a love song
just to let you know where my heart truly belong

Rabu, 10 Desember 2008

-Ten outta Ten-

POstingan ini diunggah (bahasa serapan yang aneh..) atas permintaan dari sebuah surat berantai yang disebarkan oleh oknum "D" alias "M" alias "K". Baiklah, langsung saja kita memulai tulisan mengenai "10 fakta mengenai Raina" yang tidak terlalu penting bagi orang-orang kebanyakan ini:

1. (satu) Sesungguhnya, nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya bukanlah "raina", tetapi "rayna". Petugas pembuat akte kelahiranlah yang seharusnya bertanggung jawab atas kesalahan yang (tidak) fatal ini. Saya baru menyadari kesalahan ini pada waktu kelas enam SD, sewaktu Bu Guru meminta copy akte kelahiran untuk pembuatan ijazah SD.

2. (dua) Saya lebih menyukai menelepon daripada ber-sms, karena dalam percakapan melalui telepon, lebih jarang ditemui kesalahpahaman. Selain itu, saya rasa pengetikan sms dalam jumlah yang banyak benar-benar melelahkan jari-jari tangan. Tidak baik untuk kesehatan. Namun mengingat tarif telepon tidaklah murah (apalagi kalo beda operator), maka selagi saya belum menjadi orang paling kaya se-Asia Tenggara, saya masih harus merelakan diri untuk tidak menelepon sesuka hati.

3. (tiga) Saya selalu berusaha berangkat ke kantor pagi-pagi. Selain agar terhindar dari kemacetan Ibukota dan bisa hadir tepat waktu, alasan utama berangkat pagi-pagi adalah: bisa menghemat pengeluaran untuk membeli tiket bus Transjakarta, dari harga normal Rp 3500 menjadi Rp 2000 saja :). Hal ini sangat membantu bagi para pekerja tak dibayar seperti saya.

4. (empat) Saya memiliki ketakutan yang irrasional terhadap unggas. Tidak hanya ketika mereka mulai mendekati dan bertindak agresif terhadap saya, tetapi juga ketika saya harus berhadapan dengan their dead bodies....scary....

5. (lima) Diam-diam, saya iri dengan anak-anak tingkat 3 STIS tahun ini karena mereka akan melaksanakan PKL di Bali. Mau PKL pa mau liburan, sih??huhu...pengen ikut jg!

6. (enam) Saya lebih menyukai serial komik Detektif Kindaichi daripada Detektif Conan.

7. (tujuh) Kebiasaan buruk saya saat apel/ upacara adalah: selalu minta ijin ke kamar mandi dan pura-pura sakit perut (dan para guru serta petugas kesehatan selalu percaya akan alasan ini).

8. (delapan) Walaupun sering ditekan, dilecehkan, dan ditertawakan oleh orang2 sekitar, saya masih bertahan menggunakan laptop jadul compaq presario 1200. Laptop ini merupakan warisan dari salah satu orang yang dituakan dalam keluarga besar saya. Sekedar gambaran, laptop ini sudah tidak memiliki baterai (jadi harus selalu dicolok ke listrik), keyboardnya samasekali rusak (jadi harus pakai keyboard eksternal), lipatannya sudah "letoy" (jadi harus selalu disandarkan ke dinding), masih ada floppy disknya, colokan USBnya masih versi 1.0 (lama bgt kalo mindahin data), selalu "hang" dan mengeluarkan suara yang mendebarkan hati (seperti alarm jam beker murahan) setiap kali akan dihidupkan, serta sederet keistimewaan2 lain yang akan terlalu banyak jika disebutkan satu-persatu dalam tulisan ini. Walau demikian, laptop ini merupakan salah satu sarana penting yang membantu saya memperoleh gelar kesarjanaan. Oya, teman-teman menjuluki laptop ini dengan nama "Laptop Kesabaran",,dan memang benar, saya merasa menjadi manusia yang lebih sabar semenjak saya mempergunakannya, kira-kira dua tahun yang lalu.

9. (sembilan) Saya tidak tahu arti dari frase "put your money where your mouth is"

10. (sepuluh) Saya selalu suka jika otista kebanjiran,, entah kenapa.

That's it. Tidak perlu meneruskan surat berantai ini kepada orang lain... ;P

Sabtu, 22 November 2008

Masa Lalu

Inilah wajah-wajah calon statistisi pada tahun...ehm,, saya g tau kapan tepatnya. Tetapi, jika dilihat dari celana bellbottomnya, tentu tidaklah sulit mengestimasi pada dekade berapa foto ini diambil...

Note: sebagian dari orang2 ini sudah menduduki jabatan2 elit dalam kancah perstatistikan Indonesia.

Rabu, 19 November 2008

Ayo Berbohong dengan Statistik!

Statistika itu ilmu yang digunakan untuk berbohong..itulah tanggapan dari sebagian besar orang-orang yang mengetahui major apa yang saya ambil. Well, bukannya ingin menyangkal atau membela diri,,, tetapi dalam tulisan saya kali ini, saya hanya ingin menyampaikan sedikit gambaran tentang apa yang bisa (dan yang tidak bisa) dilakukan oleh ilmu statistik. Sebagai informasi, Ilmu statistik=statistika; Statistik=informasi yang didapat melalui kumpulan data (maaf jika definisi tersebut kurang sesuai dengan textbook resmi, ini hanyalah definisi menurut pemahaman saya). Sebenarnya, statistika hanyalah suatu alat untuk meringkas data-data yang membingungkan menjadi suatu informasi yang siap dicerna,,,seperti halnya juicer yang berfungsi mengambil sari buah dan membuang ampasnya yang tidak berguna. Tentu dalam proses tersebut bisa jadi ada sedikit (atau banyak, tergantung keadaan juicernya) sari buah yang ikut terbuang bersama ampas. Disinilah kita, sebagai juicer, mau menyajikan seluruh juice, sebagian saja, atau bahkan menambah juice tersebut dengan substansi-substansi yang sebenarnya tidak terkandung dalam buah yang bersangkutan? Terserah saja,, tergantung apa mau kita saja. Karena (maafkan saya karena menaruh kata "karena" di awal kalimat, yang menurut EYD sebenarnya tidak diperbolehkan), sama halnya dengan juice buah murni manapun yang rasanya akan sama dengan buah aslinya, suatu data akan benar-benar menggambarkan suatu fakta, dengan syarat dalam pengumpulan dan pengolahannya telah memenuhi seluruh asumsi yang diperlukan. Nah, dalam proses pengumpulan dan pengolahan data tersebut terdapat celah-celah yang dapat kita masuki agar data tersebut tidak sesuai dengan fakta,,atau lebih halusnya, agar data tersebut bisa menjadi lebih "sesuai dengan keinginan kita". Misalnya, untuk mengukur sejauh mana keefektifan program BLT, kita mengadakan penelitian tentang kesejahteraan masyarakat penerima BLT tersebut. Tidak dapat disangkal bahwa terdapat pihak yang sangat menginginkan keberhasilan program BLT. Jika tujuan kita mengadakan penelitian tersebut tercemari oleh tujuan-tujuan tertentu yang mengarah pada penyetiran hasil penelitian ke suatu arah tertentu (misal: dana penelitian sebagian diperoleh dari pihak yang telah saya sebutkan di atas), maka kita bisa saja -dengan sengaja ataupun tidak- memanipulasi proses pengumpulan atau pengolahan data tersebut (dengan metode-metode statistik tertentu) sehingga diperoleh hasil/ kesimpulan yang seperti kita inginkan. Hal seperti itulah yang dapat menyebabkan ketidaksinkronan antara statistik dengan fakta yang ada. Parahnya, seringkali penelitian semacam itu bukan hanya dilakukan dengan "sedikit" domplengan dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu, tetapi malah dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak-pihak tersebut. wahwahwah... Selain kekuatannya untuk menyetir informasi secara halus dan tidak terdeteksi (setidaknya oleh orang awam), terdapat kelemahan pada ilmu ini,, yaitu ketidakberdayaannya menganalisis dan mengartikan suatu informasi jika tidak didampingi dengan ilmu yang bersesuaian dengan bidang informasi tersebut. Misalnya, terdapat informasi bahwa angka pertumbuhan penduduk tahun 2008 turun 5,3% bila dibandingkan dengan tahun 2007...lalu apa artinya?? Ilmu statistik hanya bisa menyajikan angka ini tanpa ada penjelasan yang dapat langsung dicerna. Agar angka tersebut memiliki "arti" diperlukan ilmu lain...dalam hal ini, demografi sepertinya cocok untuk membantu "mengata-ngatai" angka ini. Jadi kurang-lebih artinya akan seperti ini: angka pertumbuhan penduduk turun 5,3% persen, artinya (bisa saja) kelahiran turun, banyak penduduk yang meninggal pada tahun ini, berhasilnya program Keluarga Berencana, dan seterusnya. Walaupun tidak tertutup kemungkinan penurunan tersebut disebabkan oleh penggunaan metode estimasi atau pengambilan sampel yang digunakan tahun 2008 berbeda dengan metode yang digunakan pada tahun sebelunya.Hmmm... Jadi, sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengingatkan bahwa jangan mudah percaya terhadap segala informasi (terutama jika berbentuk angka-angka bombastis) yang kita peroleh. Cari tahu sumbernya (terpercaya atau tidak), pembanding apa yang digunakan, metode apa yang digunakan (apa sesuai dengan jenis datanya), dan terutama kapan data tersebut dikumpulkan, karena bukan cuma makanan dan obat-obatan kadaluwarsa saja yang berbahaya jika dikonsumsi, tetapi juga angka-angka statistik. (Cuma mau ngingetin aja lho,,kalo sempet ya syukur kalo gak ya...tanggung sendiri akibatnya..hahaha *seringai jahat*).
...Do you hear me talking to you?
Across the water, across the deep blue ocean
under the open sky,oh my,,
baby i'm trying...
(Lucky-Jason Mraz & Colbie Caillat)

Selasa, 07 Oktober 2008

Siapa Mirip Saya??



Sebagai orang yang merasa dirinya biasa2 saja,
saya jadi malu kalo liat gambar ini......

hwakakakak....